Bermain dengan mayoritas pemain utama, United awalnya mengandalkan umpan-umpan panjang ke arah kotak penalti. Sasarannya adalah Marouane Fellaini, yang dipasang sebagai second striker untuk menemani Robin van Persie.
Namun, cara tersebut tidak sepenuhnya berhasil lantaran Cambridge bertahan amat dalam. Dengan mudah, bola-bola panjang ke kotak penalti dihalau oleh barisan pertahanan Cambridge.
United sempat mencoba peruntungan dengan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti via Wayne Rooney. Namun, usaha kapten bernomor punggung 10 itu juga tidak membuahkan hasil.
Baru pada menit ke-25, United bisa memecah kebuntuan. Berawal dari serangan balik, bola diberikan kepada Angel Di Maria yang berada di sisi kiri.
Di Maria kemudian melepaskan umpan silang yang lantas disambut dengan sundulan oleh Fellaini di tiang jauh. Bola yang disundul oleh Fellaini lantas disambar oleh Juan Mata tepat di depan gawang Cambridge. Sampai di sini, taktik untuk memanfaatkan Fellaini sukses.
Unggul satu gol, United bermain lebih nyaman. Mereka kemudian memperbesar keunggulan pada menit ke-32 ketika umpan dari Van Persie ditanduk oleh Marcos Rojo
Di babak kedua, United memiliki lebih banyak peluang. Namun, performa apik dari kiper Cambridge, Chris Dunn, membuat pemain-pemain United berulang kali menemui kegagalan. Dunn beberapa kali juga mementahkan kans yang didapat Van Persie.
Sampai kemudian Van Persie digantikan oleh James Wilson di menit ke-66. Wilson adalah tipe penyerang yang sedikit berbeda dengan Van Persie. Jika Van Persie kerap menunggu di final third ataupun kotak penalti, dan hanya sesekali turun ke lini tengah, Wilson lebih sering turun untuk menjemput bola dan membawa sendiri bolanya sampai ke final third. Di luar itu, Wilson juga dikenal punya kecepatan.
Terbukti, cara bermain Wilson yang kerap turun terlalu dalam cukup merepotkan barisan pertahanan yang bertahan amat dalam. Wilson kemudian mencetak gol pada menit ke-74. Setelah menerima bola dari Ander Herrera di final third, dia lantas melepaskan sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti. Kali ini, Dunn tidak mampu menyelamatkan gawangnya.
Manajer United, Louis van Gaal, puas dengan hasil ini, meski dia merasa seharusnya timnya bisa bermain lebih baik lagi. Di luar itu, dia memuji pertahanan Cambridge yang begitu rapi.
"Cambridge bermain dengan baik, mereka amat terorganisir dan mereka punya mental tangguh. Fans mereka juga luar biasa. Tapi, kami sudah melakukan apa yang harus kami lakukan," ujar Van Gaal seperti dilansir BBC.
Selanjutnya, United akan menghadapi Preston North End di babak perdelapanfinal. Laga tersebut akan dihelat pada 16 Februari 2015 di kandang Preston, Stadion Deepdale.
Di Piala FA musim ini, sudah dua kali United bertanding di kandang lawan. Dua kali mereka tampil tidak terlalu impresif. Ketika menghadapi Yeovil Town di babak ketiga, United sempat bermain monoton di babak pertama sebelum akhirnya mencetak dua gol di babak kedua dan menang 2-0. Juga ketika bertandang ke kandang Cambridge --di mana kedua tim akhirnya bermain 0-0 dan memaksa diadakan laga ulangan yang dihelat dinihari tadi.
Van Gaal pun meyakini, pertandingan di markas Preston tidak akan mudah. "Sekarang kami harus mengalahkan Preston dan itu tidak akan mudah. Mereka baru saja menang di kandang tim petarung di turnamen ini, Sheffield United. Jadi, pertandingan nanti tak akan mudah," ucap Van Gaal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar