
Presiden Sporting, Brune de Carvalho, mencak-mencak karena dari 16 juta poundsterling mereka kebagian empat juta saja. Carvalho pun menyalahkan sistem kepemilikan ketiga atau third party ownership (TPO). Menurutnya, TPO pada akhirnya akan menjadi ancaman yang bisa merusak keuangan klub, integritas sepakbola, dan menimbulkan risiko peningkatan pengaturan skor.
Beberapa waktu ke belakang, isu kepemilikan pihak ketiga kian menghangat. Isu ini mulai menarik perhatian saat Carlos Tevez dan Javier Mascherano bergabung bersama West Ham United pada 2006. Saat itu pula klausul kontraknya mulai terbongkar. Tevez dan Mascherano diketahui dimiliki oleh investor TPO, Media Sports Investments, yang dipimpin oleh Kia Joorabchian.
Apa sebenarnya TPO?
Berawal dari Kondisi Finansial
TPO merupakan kondisi di mana ada pihak lain di luar sepakbola yang memiliki bagian atas hak ekonomi (economic rights) pesepakbola. Mereka bukan sponsor karena mendapat keuntungan dari penjualan pemain. Istilah yang lebih cocok untuk digunakan adalah investor karena sifatnya yang spekulatif.
Pada awalnya semua berawal saat kebutuhan jauh lebih tinggi dari apa yang dimiliki. Klub menginginkan pemain hebat, tapi tak cukup kuat untuk membayar uang transfer ataupun menggaji mereka. Maka, tawaran pun muncul dari pihak ketiga, yang bisa berupa agen, perusahaan manajemen olahraga, atau bahkan yang sama sekali tak terkait dengan sepakbola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar