Selasa, 27 Januari 2015

Riquelme, Playmaker Klasik yang Ditolak Eropa

thumbnail
"Nomor punggung 10 Boca Juniors adalah milik saya,” ujar seorang Juan Roman Riquelme ketika ia sempat menerima penolakan dari pejabat Boca Juniors untuk kembali ke klub tersebut.

“Ketika ada pemain lain yang bisa mendapatkan lebih dari tiga Piala Libertadores bersama Boca, maka barulah mereka bisa mengklaim nomor tersebut.”

Riquelme memang bukan Diego Maradona. Namun, dalam urusan mengenangjersey bernomor punggung legendaris yang kerap diidentikkan dengan seorang pengatur serangan (playmaker) yang handal, nama Riquelme tak kalah harumnya di tanah Amerika Latin sana.

Sosoknya yang sering berlari dengan kecepatan lambat, seolah menolak untuk ikut arus sepakbola modern yang menyaratkan bahwa ia harus dimainkan oleh atlet super fit yang mampu memainkan pressing tinggi, berlari sekencang mungkin, atau berdaya jelajah super.

Di antara playmaker lainnya, terutama yang berada di Eropa, Riquelme memang terlihat seperti seorangplaymaker klasik yang didatangkan dari era ketika menikmati cerutu dan minum anggur masih menjadi norma bagi kebanyakan pemain.

Namun apa sebenarnya playmaker klasik dan apa yang membedakannya dari yang “modern”?

Playmaker sendiri sering didefinisikan sebagai pemain yang memiliki daya kreativitas tinggi. Beberapa pengamat sepakbola menyebutkan playmaker adalah pemain yang berposisi di sentral lapangan tengah. Teori ini benar karena memang rata-rata playmaker adalah seorang gelandang.

Namun, ada sebuah aliran mengenai playmaker, bahwa dia bukan posisi melainkan peran. Playmaker adalah pemain yang paling menentukan permainan dengan banyaknya melakukan sentuhan dengan bola dan harus memilik keterampilan Individu dengan atau tanpa bola.

Salah satunya taktik sepakbola adalah masalah aksi dan reaksi, yang terus berubah dan terus berkembang dalam inovasi permainan. Lalu ketika metode permainan tampak telah mengambil alih dunia, dipuja, dan kadang dianggap bisa mengalahkan segalanya, maka seorang playmaker pun bisa berubah perannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar